Menimba Sukses Dari Pemuda Jutawan Domba

Hallo, bertemu kembali, pada kali ini akan membahas tentang budidaya kambing jawa pola hcs Menimba Sukses Dari Pemuda Jutawan Domba simak selengkapnya .

 

Jakarta (ANTARA News) – Tahu tak serial animasi Shaun The Sheep yang aktivis utamanya seekor domba yang lucu?  Di situ, Shaun dan kawan-kawan domba cerdik, berbuah menghibur tuan mengatur justru pemirsanya.

Tapi bagaimana andaikata domba-domba itu membuat tuannya jadi pengusaha berhasil nan jutawan?



Adalah seorang siswa Fakultas Tehnik dari Universitas Indonesia yang jadi jutawan muda gara-gara domba-domba itu. Andi Nata namanya.

Dia digadang-gadangkan sebagai jutawan  dan pengusaha muda nan sukses. Umurnya baru rendah seperempat abad, tetapi omset yang dikuasainya..wow..puluhan juta mata uang sebulan!

7 Januari arkian Andi barulah genap berusia 23 tahun.  Tapi usaha domba dimulainya pada 2008. Bermodalkan Rp8 juta, Andi memulai usahanya dengan membeli lima ekor kambing. Empat betina dan seekor jantan. Mulailah dia jadi entrepreneur.

“Uang sebesar Rp8 juta itu abdi boleh meminjam menyanggam dari kerabat,” katanya.

Mengenang abad getir yang mengawali kebangkitannya, Andi dari bercerita kepada Antara News.

“Semua berawal saat aba abdi cecap kecelakaan dan membutuhkan biaya penyembuhan sekitar Rp30 juta,” kenang Andi dengan mata menerawang abad lalu.

Biaya penyembuhan ayahnya yang mahal, membuat Andi memutar otaknya dengan keras untuk memperoleh biaya penyembuhan sang ayah.

Kala itu, Andi yang baru saja bersetuju kuliah, sudah  mencari penghasilan sorangan dengan melepaskan kursus privat kepada murid-murid SMA.  Ia membantu mengatur belajar  Fisika dan Matematika, dua mata bidang yang dia kuasai dengan baik.

“Selama tiga bulan mengajar, abdi pontang panting rendah tidur, abdi memanifestasikan sekitar Rp12 juta. Jelas itu tak memadai untuk menangkup biaya perawatan Ayah.”

Awalnya tidak mulus

Pribadi Andi yang supel membawanya bergaul dengan seorang peternak kambing dan domba. Si pengusaha asal Jawa Tengah inilah yang menasihati Andi cara beternak domba dan kambing.

Dari peternak yang tidak amuh dia sebutkan namanya itulah, Andi beroleh insipirasi untuk jadi pengusaha domba dan kambing.

Lima ekor kambing yang Andi beli, 15 ekor anak cucu kambing kemudian didapatkannya. “Saya sekadar berusaha mengembangbiakan kambing-kambing saya,” katanya.

Awal usahanya tidak berjalan mulus. Beberapa anak cucu kambingnya mati.  Dia menduga, ini akibat cacat perawatan. Sisa kambing yang asing dia lego sebagai hewan kurban, menjelang Idul Adha.

Hasil penjualannya dia belikan berulang kambing dan domba yang arkian dia ternakkan. Kemudian, dia kembali jual. Begitu seterusnya, berbatas Andi berbuah menarik omset yang bertambah waktu bertambah besar.

Demi memajukan menambah usahanya, Andi bekerjasama dengan beberapa petani di Cirebon, Garut, Wonosobo dan beberapa wilayah asing di tanah Jawa.

Pendekatan-pendekatan kekeluargaan dia coba untuk memajukan kesalingkepercayaan celah dia dan mereka.  Itu penting, katanya. Apalagi beberapa kali dia rugi batas jutaan mata uang balasan dibohongi sejumlah petani rekanannya.

“Saya sering datang ke ruang petani-petani itu. Saya bawakan martabak. Yaah, hitung-hitung ‘sogokan kecil’ untuk memajukan menambah persaudaran,” cakap Andi, arkian tangis terkekeh geli.

Terus berlatih

Jiwa muda yang menggebu dikelola dengan benar oleh Andi untuk dapat terus berusaha dan mengejar ketinggalan, baik dalam pertanyaan akademis maupun bisnis.

Sempat tertinggal dalam pertanyaan akademis, dia akhirnya bakir mengejar ketertinggalannya itu. Kini dia sudah nyaris paripurna sebagai siswa strata satu, bila berbuah merampungkan skripsinya.

Berhasil mengejar prestasi akademis, berbuah pula dalam berusaha.  Ia tidak amuh kalah dan ifah berulang merugi.

Ilmu usaha terus ditimbanya.  Berbagai lokakarya, kursus dan kuliah singkat dia ikuti. Kemampuannya dalam melobi dan bercampur juga jadi cacat eka diam-diam kesuksesannya. “Bagi saya, gratis bila seorang pengusaha sekadar pandai dalam berinovasi. Pengusaha juga harus pandai bercampur dan menjalin relasi.”

Menurutnya, perhubungan dalam berusaha tidak kalah berarti dari tawaran inovasi.

Tak peduli dengan atau dari sapa — pun barang siapa belajar, Andi menyerap apa pula disiplin di sekelilingnya. Dari mantan manajer bufet acap saji, batas seorang ibu pedagang gulai yang memberinya konsep lain.

Dari si ibu, Andi beroleh ajaran usaha katering untuk aqiqah atau acara-acara yang menginginkan menu gulai atau sate, serta kambing atau domba guling.

Kian makmur

Di usia 23 tahun, sudah 20 orang karyawan bekerja padanya.  Ini ditambah catur rumah, eka oto pikap, eka oto pribadi, dan lebih dari tujuh unit motor. 

Setiap tarikh omsetnya semakin meningkat.

“Belajar dari kegagalan, nir- arkian putus asa. Belajar dan memajukan menambah daya diri itu berarti buat membabarkan usaha,” katanya.

Kemampuan bisnisnya itu diakui banyak pihak. Beberapa kongsi besar memberinya penghargaan, sebagai pengusaha muda berhasil dan inspiratif.

“Saya belum puas dengan apa yang abdi capai. Saya masih ingin terus membabarkan usaha, bukan sekadar untuk saya, tetapi untuk menambahkan peluang kerja,” cakap Andi yang ingin usahanya memanggul bantuan bagi sebanyak mungkin orang.

“Target saya, tarikh 2012 ini abdi bakir mencapai omset batas 5,4 miliar rupiah,” ujar Andi yang menamai perusahaannya Farm Maju Bersama.

Jumat kemarin, bersama 25 pengusaha muda lainnya, Andi dinobatkan sebagai wirausahawan muda terbaik dalam  Mandiri Young Technopreneur 2011. (*)

Editor: Jafar M Sidik

oke penjelasan mengenai Menimba Sukses Dari Pemuda Jutawan Domba semoga artikel ini bermanfaat terima kasih

tulisan ini diposting pada tag budidaya kambing jawa pola hcs, , , tanggal 05-09-2019, di kutip dari http://www.suksesternakkambing.com/2013/08/menimba-sukses-dari-pemuda-jutawan-domba.html